Senin, 09 Juli 2018

Privacy Police

Privacy Policy for Chaca Lefebvre


If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at Privacy.
At https://hickmatricahyani.blogspot.com/ we consider the privacy of our visitors to be extremely important. This privacy policy document describes in detail the types of personal information is collected and recorded by https://hickmatricahyani.blogspot.com/ and how we use it.
Log Files
Like many other Web sites, https://hickmatricahyani.blogspot.com/ makes use of log files. These files merely logs visitors to the site - usually a standard procedure for hosting companies and a part of hosting services's analytics. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. This information is used to analyze trends, administer the site, track user's movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.
Cookies and Web Beacons
https://hickmatricahyani.blogspot.com/ uses cookies to store information about visitors' preferences, to record user-specific information on which pages the site visitor accesses or visits, and to personalize or customize our web page content based upon visitors' browser type or other information that the visitor sends via their browser.

DoubleClick DART Cookie


→ Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on https://hickmatricahyani.blogspot.com/.

→ Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to our site's visitors based upon their visit to https://hickmatricahyani.blogspot.com/ and other sites on the Internet.

→ Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html

Our Advertising Partners

 Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include .......
  • Google


While each of these advertising partners has their own Privacy Policy for their site, an updated and hyperlinked resource is maintained here: Privacy Policies.
 

You may consult this listing to find the privacy policy for each of the advertising partners of https://hickmatricahyani.blogspot.com/.
These third-party ad servers or ad networks use technology in their respective advertisements and links that appear on https://hickmatricahyani.blogspot.com/ and which are sent directly to your browser. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies (such as cookies, JavaScript, or Web Beacons) may also be used by our site's third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on the site.

https://hickmatricahyani.blogspot.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.


Third Party Privacy Policies

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. https://hickmatricahyani.blogspot.com/'s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites. You may find a comprehensive listing of these privacy policies and their links here: Privacy Policy Links.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?

Children's Information
We believe it is important to provide added protection for children online. We encourage parents and guardians to spend time online with their children to observe, participate in and/or monitor and guide their online activity.
https://hickmatricahyani.blogspot.com/ does not knowingly collect any personally identifiable information from children under the age of 13.  If a parent or guardian believes that https://hickmatricahyani.blogspot.com/ has in its database the personally-identifiable information of a child under the age of 13, please contact us immediately (using the contact in the first paragraph) and we will use our best efforts to promptly remove such information from our records.


Online Privacy Policy Only
This privacy policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website and regarding information shared and/or collected there.
This policy does not apply to any information collected offline or via channels other than this website.
Consent
By using our website, you hereby consent to our privacy policy and agree to its terms.



Update
This Privacy Policy was last updated on: Monday, July 9th, 2018.
Privacy Policy Online Approved Site
Should we update, amend or make any changes to our privacy policy, those changes will be posted here.


Senin, 11 Juli 2011

Rangkuman


BUKU TERAMPIL WAWANCARA (R.Fadli )
1.       Turuti Kemauan Pendengar
Stasuin radio selayaknya punya kemudahan dan kesederhanaan dalam menuruti apa maunya pendengar. Kalau stasiun radio tidak menyiarkan ,mengulas atau membahas tAopic yang tidak ingin didengar oleh pendengar,maka itu sama saja dengan “menyuruh” pendengar menekan tuner digitalnya dan pindah gelombang.
Sebelum talk show yang membahas topik tertentu diudarakan, akan lebih baik apabila pendengar diberi kesempatan untuk menyampaikan usulan tentang topik bahasanya. Cara lain yang paling mudah untuk mengira-ngira kemauan pendengar adalah dengan membahas topik-topik yang menjadi headline dihalaman pertama surat kabar.
2.       Hormati Narasumber
                     Apapun yang menjadi posisi kita saat mewawancarai narasumber,kita harus tetap memegang etika, yaitu menghargai atau menghormati narasumber tanpa didasari apriori. Pembawa acara harus selalu ”dingin“  dan tetap dalam jalur yang mengarahkan pembicaraan untuk mengetahui jawaban yang sebenarnya.
3.       Sejajar dengan Narasumber
                     Bersikaplah “sejajar”. Artinya berbicara dengan narasumber yang seorang menteri sekalipun tidak perlu mengesankan kita ini ajudan yang sedang menghadap tuannya.
4.       Etnos, Pathos, dan logos
                    Ethos merupakan kredibilitas sumber (source credibility) yang tidak disangsikan lagi. Phathos menunjukan imbauan emosional (emotional appeals), dengan kata-kata yang terpilih,kalimat yang bervariasi, contoh-contoh sejarah yang bervariasi,contoh-contoh sejarah sebagai ilustrasi disertai gaya pengucapan yang kadang-kadang keras mengguntur dan sekali-sekali lembut memelas. Logos menunjukan imbauan logis (logical appeals) yang diketengahkan dalam suatu pidato berdasarkan pemikiran yang mantap.

5.       Rumusnya: A + B + C
                  Rumus A + B = C, atau accuracy + balance = credibility. Akurat disini berarti cepat dan sebenar-benarnya dalam memilih orang (narasumber) yang dimintai komentar, opini,saran dan sebagainya. Balance artinya seimbang. Apabila unsur accuracy balance sudah dilaksanakan, niscaya “nilai” program talk show stasiun radio akan sama dengan kredibel (credibility).
6.       Wawancara itu Mengasyikan
                Hal penting lain yang patut dimiliki pewawancara adalah kemapuannya untuk “mendengarkan” setiap jaban narasumber . Wawancara itu mengasyikan. Pertama, umumnya pewawancara dan narasumber bukan orang yang saling kenal . Kedua, biarpun tidak kenal sama sekali tapi wawancara radio mampu membalik kenyataan tersebut karena antara pewawancara dengan nara sumber justru dipersepsikan oleh para pendengar sebagai sudah saling kenal dan akrab.
7.       Detik-detik sebelum On Air
                Sebelum wawancara berlangsung, sebenarnya pewawancara sudah harus melakukan persuasi yang sangat tinggi nilai lobbynya  untuk membujuk narasumber supaya mau diwawancarai.
                Kalau diurutkan. Detik-detik sebelum on air itu adalah sebagai berikut:
§  Menentukan topik yang akan dibahas
§  Mementukan siapa narasumber yang paling relavan dan kredibel.
§  Mulai mencari data narasumber
§  Segera menelpon
§  Periksa lagi atau konfirmasikan ke narasumber kalau ragu
§  Beri isyarat kepada narasumber bahwa akan segera on air
§  On air. we’re ready
§  Kepada pendengar sampaikan inti masalah yang akan dibahas secara singkat
§  Sebutkan nama dan jabatan narasumber yang siap dihubungi.
§  Sapalah narasumber.
§  Basa-basi greetings.
§  Mulailah dengan pertanyaan awal atau pembuka yang memungkinkan narasuber menjawab dengan mudah sehingga narasumber mersa rileks dan enjoy.
                Membaca urut-urutan itu mungkin tak terlalu sulit membayangkan penerapannya pada dasarnya wawancara adalah peristiwa spontan. Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban yang diberikan adalah untuk kepentingan para pendengar. Jadi detik-detik sebelum on air itu sangatlah menentukan karena tujuannya mencairkan suasna yang beku yang disebabkan oleh ketegangan narasumber atau juga karena hubungan pewawancara dengan sumber wawancara belum terlampau akrab. Detik-detik sebelum on air jangan disepelekan karena disitulah kita ibaranya sedang membangun “pondasi dasar sebuah bangunan”yang namanya wawancara.
8.       Ragam Pertanyaan.
·         Pertanyaan terbuka, memberi kesempatan pada narasumber untuk memberikan setiap kemungkinan jawaban.
·         Pertanyaan tertutup bersifat sebaliknya, hanya memberikan satu pilihan jawaban dari serangkaian tanggapan.
·         Pertanyaan langsung, mengarah langsung pada target, sifatnya segera dan jelas, untuk memperoleh pengungkapan apa yang ingin diketahui.
·         Pertanyaan pilihan ganda, menyediakan kemungkinan satu rangkaian jawaban, yang mengurangi kemungkinan jawaban kurang penting dari nara sumberyang berusaha mengelak atau terlalu diplomatis.
·         Pertanyaan mengarahkan, mengandung syarat.
·         Pertanyaan reflektif yang digunakan untuk mendorong responden agar mau memberikan komentar lebih lanjut.
·         Pertanyaan pengandaian yang dapat digunakan untuk mendorong responden berfikir ke depan.

9.       Pertanyaan “ nakal “
                Pertanyaan menggiring adalah pertanyaan yang secara eksplisit atau implicit menyarankan jawaban yang diinginkan. Lawan dari pertanyaan menggiring adalah pertanyaan netral. Sekali lagi ingat, pertanyaan menggiring, meskipun bisa mempertajam atau mempertegas jawaban nara sumber, memiliki efek negative juga, yakni bisa mengakibatkan nara sumber sewot, bahkan melakukan tindakan yang lebih fatal lagi, yakni memutuskan wawancara secara sepihak.
                Apapun dampaknya, wawancara tetap jangan terpengaruh, apalagi lantas mereka rendah diri atau merasa bersalah akibat reaksi nara sumber.
10.   Blooper bukan bloon.
                Blooper ini sebagai kekeliruan pertanyaan atau pernyataan pewawancara terhadap nara sumber karena ketidak tahuannya, tapi akibatnya rada – rada fatal. Tapi ingat, kekeliruan dalam booper ini dilakukan semata akibat ketidak mengertian yang tidak sengaja, bukan karena bloon ( benar – benar bodoh ).
11.    Humor dan celetukan.
                Sentuhan humor dan celetukan juga diperlukan dalam wawancara yang sebenarnya tidak lebih dari sekedar pecakapan biasa ( yang terarah ). Humor dalam talk show tidak sekedar membuat nara sumber tertawa sehingga para pendengar menjadi terhibur atau malah ikut tertawa. Tidak se sederhana itu penjabarannya. Talk show  pada dasarny adalah show yang diudarakan secara global sebagai hiburan (entertainment).
                Kegunaan humor yang lain, selain sebagai bagian penting sebuah pertunjukan wicara, juga berguna untuk menarik perhatian. Hanya saja humor dalam talk show, jangan sekedar dilakukan demi membuat orang tertawa, tapi gunakan humor jika humor itu bisa efektif untuk menyampaikan pesan, atau dengan kata lain, memberikan nilai plus.
                Celetukan
                Dalam talk show,celetukan perlu ada. Maklum, suatu wawancara memerlukan sesuatu yang “hidup”. tanpa itu wawancara akan terdengar kaku dan seperti sudah diatur. Inilah talk show “terburuk”,karena segalanya sudah diatur. “keburukan” keburukan skenario ini sebenarnya bisa diminimalakan dengan mengikutsertakan partisipasi pendengar untuk aktif menelpon dan bertanya sekritis-kritisnya.

12.   “He’eh, He’em, Ya Ya”
                  Apa kesalahan kecil pewawancara umumnya sewaktu wawancara? Sewaktu narasumber berbicara atau menjawab pertanyaan, pewawancara mengiyakan dengan cara mengeluarkan suara he’eh, he’eh dan he’em atau suara – suara Loh, atau suara – suara yang tidak perlu. Kesalahn kecil lain yang juga sering dilakukan pewancara talk show adalah tidak sering mengulang – ulang nama dan posisi nara sumber. Kesalahan kecil lain adalah kesalahan yang biasanya terjadi diawal wawancara,yang bisa mengakibatkan rasa gerogi langsung timbul, dan ditelinga pendengar kredibilitas anda jatuh.

13.   Mengakhiri Wawancara.
                Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk meng- cut wawancara. Pertama, dengan lugas ingatkan kepada narasumber bahwa waktunya sempit, dan waktu juga memisahkan kita,sehingga wawancara mau tidak mau harus di akhiri.
                Kedua, setelah kita umpan nara sumber dengan humor ringan, plesetan, dan hal lain yang mungkin bisa membuat narasumber tertawa kecil atau terbahak – bahak, maka disitulah waktu yang tepat untuk kemudian “mengibarkan bendera finish” wawancara .
                Ketiga, sebagai pewawancara kita harus bisa menyetir dimana kira – kira jawaban narasumber yang bisa dijadikan penutup wawancara. Keempat, mengakhiri wawancara dengan menyusul jawaban singkat nara sumber hasil pertanyaan pewawancara yang memang menginginkan jawaban singkat, menegaskan pendapat narasumber.
                Kelima, mengakhiri wawancara dengan didahului mencapai kesimpulan singkat ( bersama narasumber) setelah mengkonfirmasikan sebelumnya dengan narasumber. Keenam, setelah narasumber mengucapkan suatu jawaban yang meyakinkan hatinya, segera kutip sebagian, dan akhiri wawacara.

14.   Empati dan talk show “ Perang Urat Saraf “
                Empati pada dasarnya adalah suatu kemampuan komunikator dalam menempatkan diri seolah – olah dirinya sendiri berperan sebagai komunikan ( gunadi & herfan,1998 ). Dengan pemandu talk show yang pintar memainkan empatinya terhadap narasumber dan keadaan. Jika pemandu talk show pada keberpihakan terhadap satu situasi, satu pihak atau satu kondisi. Apakah siaran talk show yang bersangkutan sudah bisa dikatagorikan sebagai upaya perang urat saraf.
                Perang urat saraf pada hakekatnya adalah, suatu metode komunikasi yang secara berencana dan sistematis berupaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam ajang kemiliteran.

15.   “ Kabar Buruk “ dari Bondan
         
                Bondan Winarno, kolumnis masalah menejemen. Bondan menuding pers kita sekarang ini kebanyakan justru hidup diatas kabar buruk. Kalau tidak, penjualan ecerannya akan jatuh. Sayang, Bondan tak memerinci talk show apa, siapa pewawancara, dan mana pertanyaan – pertanyaan atau bahasan pewawancara yang mengungkapkan kabar buruk.
                  Pewawancara yang bisa mengungkapkan kabar buruk tidak selamanya seperti anggapan Bondan merasa lebih piawai.anggapan menjadi “benar” manakala “perasaan lebih” tadi muncul dalam diri pewawancara, dan di dalam dirinya ada semacam suara batin yang mengatakan “akulah pewawancara terbaik, yang cukup tau masalah ini”.

16.   “ Terus Terang, Parakitri…”

                    Topik talk show Parakitri adalah “ dalam semalam 800 muslim dibantai”, termasuk wanita – wanita yang diperkosa di jalan – jalan. Sehingga narasumber waktur itu adalah sekretaris MUI. Parakitri memang sengaja tidak mencari jawaban dari pihak Kristen terhadap narasumbernya. Pasalnya, topik bahasan Parakitri sesuai dengan dominasi pilihan pendengar, murni menyangkut dengan pembantaian warga muslim. Dan banyak juga pendengar yang sudah sedemikian sewot dikala itu. Ini sudah bernuansa SARA.
17.   Vocal, Fisik, dan Mental
                    Kriteria vocal mikrofonis mungkin hanya bisa dikira-kira saja pengertiannya. Yaitu,vocal seseorang itu standar, untuk pria umunya agak nge-bass, dan vocal wanita umumnya disuka yang idak terlalu cempreng dan “bulat”. Untuk semuanya disarankan gaya bicaranya tidak dibuat-buat.
                    Fisik
                    Rutin berenang,stop smoking seperti yang  dikemukakan,Cuma tips  kecil dalam mempersiapkan kualitas fisik (agar waktu siaran tak terganggu dengan alasan kesehatan).
                  Mental
                Emosi yang tidak stabil akan mempengaruhi cara berbicara seseorang, sehingga pemantu talk show yang sedang “bermasalah” bakal kesulitan mengendalikan dirinya sendiri. Padahal selama talk show dirinya haris “mengendalikan” narasumber dan “mengendalikan” talk show.
18.   Spontan
                Berfikir spontan, spontan berfikir…lalu berucap. Itulah “kalimat teori” yang ternyata di studio siaran memang dipraktekkan. Itulah sebabnya ucapan pewawancara atau pemandu acara selalu merupakan sesuatu yang memiliki nilai, “tidak kosong” cenderung berbobot sesuai porsinya.
                Jika sudah terlatih berpikir spontan, merangkai kata, menyamung kalimat menjadi relevan dan tidak “kosong” maka dalam setiap wawancara atau talk show, sebagai pemandu atau pewawancara , tidak akan mudah “kehabisan bensin” untuk terus mengajukan pertanyaan. Tentu saja pertanyaan yang bermutu.
19.   Analogi tenis untuk Gaya Pewawancara
                  Seperti yang dituturkan Jim Macnamara (1999:56-61),setiknya ada empat gaya pewawancara. Peratama, gaya “ pemain garis belakang” . kedua,gaya “pemain depan jaring”. Ketiga, pewawancara melakukan pendekatan “bidan”. Keempat, gaya “wawancara penyergapan”.

20.   Pelit Ngomong
Narasumber yang pelit ngomong memang sulit diterka, karena pelit ngomong itu sendiri bisa disebabkan berbagai alasan. Di antaranya yang umum adalah nara sumber menyembunyikan sesuatu, rahasia atau kegagalan, atau karena kehati-hatiannya yang berlebihan, sehingga narasumber cenderung ogah-ogahan dalam menjawab pertanyaan.
Resiko paling fatal saat talk show karena mendapat narasumber yang pelit ngomong adalah terjadinya kevakuman pewawancara dan narasumber sama-sama diam selama beberapa detik. Jurus ampuh menghadapi nara sumber yang pelit ngomong adalah dengan mengencarkan pertanyaan yang diajukan. Dengan kata lain, aktivitas bertanya harus dilakukan. Oleh karena itu, jangan pernah menyepelekan daftar atau ponter-pointer pertanyaan. Persiapan pointer-pointer ini akan menjadi “senjata” kita dalam menghadapi narasumber termasuk yang pelit ngomong.

21.   Provokator, pendana, titik simpul ?
Seseorang yang bernama Tamrin diberitakan oleh beberapa media dan dituding sebagai provokator. Dari pengalaman tersebut ada baiknya kalau disarankan, pertama, setiap kali talk show diudarakan selalu direkam. Kedua, sebuah stasiun radio idealnya mempunyai kuasa hukum sendiri. Ini memang saran yang cukup asing bahkan mungkin tidak pernah terprogramkan.
Ketiga, ada baiknya stasiun radio mendokumentasikan wawancara-wawancara talk show dengan baik, entah itu transkipnya atau kaset rekamannya, termasuk juga file dari media-media masa cetak yang mengutip hasil wawancara talk show sebuah stasiun radio. Manfaat positif dari dokumentasi ini adalah suatu saat akan selalu ada paparan yang bis dikutip kembali.

22.   Tipe-tipe narasumber
                Begitu  pula dengan narasumber.  Ada yang tipenya pas sesuai “selera”, atau bisa kita sebut Mr. Perfect. Biasanya, kalau sudah berhasil mewawancarai Mr. Perfect, kadang saking girangnya kita mau teriak. Ada pula narasumber yang biasa-biasa saja, atau kita sebut Mr. Usual. Disebut begitu karena dua hal. Pertama, meskipun sudah “punya nama” dan pakar dibidangnya atau dalam topik yang sedang dibahas, tapi jawaban yang dia berikan jarang ada yang baru, apalagi yang bombastis. Kedua, narasumbernya “tidak punya nama” tetapi pendapatnya cukup baik. Dalam dunia jurnalistik dikenal istilah Name Make News, nama pembuat berita.
                Narasumber tipe Mr.  Normative lebih dekat pengertiannya dengan Mr. Usual. Celakanya, kebanyakan Mr Normative ini orang yang “ punya nama”. Talk show radio akan menemui kesulitan besar ( namun bukan yang terbesar) manakala mendapatkan narasumber yang tergulung  Mister Bad Temper alias Mr Be Te. Kenapa? Orangnya sama sekali engga bisa diajak mengembangkan topic diskusi. Mr Bete bukannya ( maaf ) bodoh atau tidak paham dengan persoalannya. Tapi dengan kesadarannya, atau bisa juga karena ketakutan dan kecurigaannya, apa yang disampaikannya ya Cuma kata-kata seperti itu tadi.
                Tipe yang lain lagi adalah Mr Timer. Sesuai namanya, tuan yang satu ini menentukan sekali panjang pendeknya wawancara.

23.     Tipikal dan Kebiasaan Narasumber
  Tipikal narasumber yang pernah ditemui tanpa harus menyebutkan nama adalah tipe pendebat. Narasumber ini maunya mengajak pewawancara masuk pancingannya untuk berdebat. Debat kusir, salah-benar, menang-kalah, padahal talk show didengar banyak orang dan “melibatkan” pendengar, bukan Cuma pewawancara dengan narasumber saja.
  Narasumber lain ber-Tipe pemanfaat,dan mereka ini pandai betul memanfaatkan waktu on air untuk tangga popularitas serta “pembenaran” bagi dirinya. Tipe komersial, sebelum menghadapi narasumber dengan tipe ini, saya sarankan supaya setiap stasiun radio punya  icndera mata atau standarisasi penghargaan khusus kepada mereka, narasumber bertipikal komersial.

24.    Selamat Pagi Pak Kolonel…l”
          Begitulah respons pendengar, cepat, tanggap,kritis, sok pintar (maaf), dan kebanyakan memang egonya besar.apalagi kalau kita melakukan kesalahannya saat on air atau waktu wawancara. Respons balik pendengar pasti bakal lebih keras dari itu, bahkan kadang dibumbui hujatan dan cacian. Kunci paling ampuh untuk menghadapinya adalah bersikap sabar. Mungkin saja pendengar yang kesal tidak Cuma seorang. Tentu masih banyak lagi pendengar yang memiliki opini sama namun tidak menyampaikannya secara langsung ke pewawancara. Maklumlah , heterogenitas pendengar tidak hanya dari segi ekonomi, geografi, dan pendidikan, tetapi juga egoisnya.
        Sebenarnya factor kekesalan pendengar seperti kasus ini bisa dihindari dengan terlebih dahulu menjelaskan kepada pendengar, sesaat sebelum wawancara dimulai, bahwa narasumber dari Polri (Kasubditpenum) tersebut sengaja (!) diwawancarai untuk menjelaskan ulang, mengklarifikasi kembali, pernyataan kapolri. Oleh karena itu awalilah pembukaan wawancara anda dengan menjelaskan kenapa “si tidak popular” ini diwawancarai.

25.   Pendengar aktif, bantu Talk Show
    Banyak kasus yang mengajarkan kepada kita semua sebagai pendengar untuk bersikap langsung memberi tanggapan ( dengan cara menelpon ke studio) kalau ada pembahasan talk show atau pemberitaan apapun dari sebuah stasiun radio yang  (kurang diterima), atau mungkin malah yang sangat menarik. Asal perlu diingat, bukan tanggapan berbentuk sikap emosional yang diharapkan oleh setiap pemandu talk show, meskipun pendengar memiliki hak untuk memaki, menghujat, dan sebagainya sebagai suatu bentuk kritikan yang tajam.

26.   Guide Sponsor Program
                Kepercayaan dari pihak lain dengan menitipkan pesan-pesan demi peningkatan penjualan mereka jelas membawa dampak psikologis tertentu terhadap pemandu talk show. Yaitu, harus lebih ekstra konsisten, berkomitmen dalam bekerja, dan menjaga kualitas program talk show.
                Dalam buku  Manajemen Detik demi Detik : buku panduan untuk manager radio ( Jackson et al.,1997) dikatakan : pengadaan sponsor adalah bentuk halus dari pengiklanan. Sponsor mengasosiasikan diri dengan program tertentu. Pensponsoran memberi “kepemilikan program kepada pengiklan. Ini sering melibatkan pengumuman jasa baik pada awal maupun akhir program, kadang-kadang keduanya, dan dapat meliputi beberapa iklan yang dimainkan selama berlangsungnya program itu.

27.   Lebih Enak Sekarang
                Karena melakukan talk show radio itu lebih enak sekarang, justru tanggung jawab pemandu jadi lebih besar. Terutama, karena tidak ada lagi alasan untuk mengatakan kebijakan redaksional direfresi oleh tangan-tangan jahil kekuasaan. Kedua, kebebsan berekreasi dan berekpresi si pemandu harus dengan sendirinya dibatasi juga oleh kebebasan orang lain, dalam hal ini pendengar. Ketiga, penyelenggara talk show sudah seharusnya banting setir dan menjadikan bahasan atau ulasannya menjadi semacam “ pesta rakyat”, dimana public bebas berpendapat, menyatakan opini, dan lain sebagainya, tapi dalam kerangka yang tetap menghormati etika berbicara.









Digital Broadcast

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang radio online serta keseluruhan dari tugas-tugas kuliah Digital Broadcast.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.




DAFTAR ISI

Halaman
KAKAT PENGANTAR .................................................................................................... 1
DAFTAR ISI  ................................................................................................................. 2
BAB I               PENDAHULUAN ....................................................................................... 3
BAB II             PEMBAHASAN
A.     Radio Online ....................................................................................... 4
B.     Tugas kuliah  ....................................................................................... 9
a.       Tugas 1 ................................................................................... 9
b.      Pengganti kuliah 30 April 2011 …………………………………… ………..      9
c.       UTS analisa 3 Gambar …………………………………………………..........       10
d.      Gambar sosialisasi …………………………………………………………………….  11
e.      Pengganti kuliah (kuliah terakhir) ……………………………….                  12
f.        Web 1.0, 2.0, 3.0 ………………………………………………………………….. 14
g.       Pengganti kuliah 9 April 2011 ……………………………………………….        16
h.      Persentasi Radio online luar negeri ………………………………………..    17

BAB III            PENUTUP
A.     Kesimpulan ........................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA



Bab I
Pendahuluan
            Teknologi madia masah semakin hari semakin maju, sperti radio yang berawal dari gelombang SW kemuadian AM dan FM yang bersifat analog yang memiliki kualitas dan jangkauan siaran yang terbatas.
            Namun seiring perkembangan teknologi, analog sudah berubah menjadi digital, lebih canggih, lebih simple dan mudah di akses, dengan begitu sekarang-sekarang ini Radio Online atau streaming sudah tidak asing lagi di dengar, tapi ada baiknya kita juga tau dan mengenal semua proses dan perkambangn itu terjadi.


Bab II
Pembahasan
A.     RADIO ONLINE
            Sejarah Radio adalah Sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio, dulu awalnya sinyal pada radio ini ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui Modulasi Amplitudo (AM) maupun Modulasi Frekuensi (FM). Dan metode pengiriman sinyal seperti ini disebut dengan Analog.
            Dulu awalnya Radio banyak dipakai di maritim,ini digunakan untuk mengirimkan pesan telegraf yang menggunakan kode morse antara laut dan daratan.
            Perkembangan dunia teknologi informasi khususnya dibidang internet sangatlah pesat, untuk mendapatkan sebuah informasi yang dibutuhkan juga makin beragam, dikenalkanya toko buku online, serta video striming online juga makin menambah cara mendapatkan sebuah informasi, penyampaian informasi yang dilakukan dengan cara audio juga banyak diminati oleh banyak pengguna, ini disebabkan karena beban data dengan audio lebih kecil memakan memori, serta tidak banyak menggunakan bandwidth, selain itu informasi yang diterima lebih mudah untuk di mengerti, terlebih bila menggunakan bahasa yang dikenal.
            Cara penyampain informasi dengan audio diinternet disebut dengan radio internet atau radio online. Radio internet di Indonesia pada khususnya sudah banyak dikenal luas, ini dikarenakan banyak broadcast radio ataupun tv mulai menyentuh dunia internet.
            Selain broadcast besar radio internet juga banyak dikelola oleh bagian kecil masayarakat, perkembangan radio internet yang sangat cepat ini disebabkan oleh beberapa hal:
1.      Penyampaian informasi dapat mencakup daerah yang luas, koneksi internet yang saat ini hampir mencapai semua pelosoklah yang memungkinkan ini terjadi.
2.      Penerimaan dengan radio internet lebih jernih dibanding radio konvensional.
3.       Radio internet tidak memerlukan ijin khusus.
4.      Seting hardware dan software untuk penerima maupun pemancar tidak begitu rumit.
            Seiring dengan penetrasi internet di dunia yang mulai mencapai angka 1 miliar pengguna, kebutuhan untuk mendapatkan layanan berbasis Internet juga semakin meningkat. Data menunjukkan [1] bahwa, 80% pengguna Internet mengirimkan email, 60% menggunakan instant messaging (seperti Yahoo atau MSN Messenger) dan 55% mendownload file. Kemudian 22% pengguna Internet juga mulai menikmati video lewat Internet.
             Setelah ATM diperkuat dengan Internet banking, toko buku diperkuat dengan toko buku online, ternyata Radio dan TV juga mengikuti jejak untuk mencoba versi Internet dengan broadcastingnya.
            Beberapa Radio konvensional Indonesia saya lihat sudah merely acaranya untuk bisa dinikmati lewat Internet. Hasil pencarian di tvradioworld.com menunjukkan bahwa sekitar 204 radio konvensional Indonesia memiliki versi Internet Radio (beberapa sepertinya broken link).
            Radio Internet bagaimanapun juga masih dikuasai oleh 5 besar penyedia jasa portal dunia maya, yaitu: AOL Radio Network, Yahoo!Music, MSN Radio, WindowsMedia.Com maupun Live365.Com. Selain itu muncul Radio Internet yang dikelola oleh individu maupun kelompok, baik untuk tujuan hobi, iseng, dakwah, komunikasi dengan komunitasnya, maupun untuk tujuan membantu pembelajaran seperti yang kita create dengan Radio IlmuKomputer.Com.
             Mengapa Radio Internet sangat pesat perkembangannya dan digandrungi oleh pendengar dan broadcaster? Yang pasti ada beberapa sebab yang bisa kita diskusikan:
§  Internet Radio memungkinkan kita mencari dan memilih siaran berdasarkan karakteristik negara, bahasa yang digunakan, jenis radio, dsb dengan cepat dan sesuai dengan yang kita inginkan. Kita dapat menyimpannya dalam bookmark atau shortlist, dan tinggal meng-klik untuk memutarnya. Komputer membantu kita mengelola bookmark dan shortlist kita.
§   Radio konvensional memiliki keterbatasan geografis. Siaran yang disajikan hanya dapat dinikmati dalam wilayah yang kecil, baik kecamatan maupun kabupaten/kotamadya. Ini berbeda dengan radio internet yang begitu kita broadcast, seluruh dunia akan mendengarkan siaran kita, tak peduli kita ada di sebuah rumah mungil yang terletak di Ujung Aspal, Pondok Gede, maupun yang ada di pusat kota Jakarta
§  Investasi relatif lebih murah, baik investasi awal, operasional maupun maintenance
§   Kualitas suara yang tidak kalah dengan kualitas suara pada radio konvensional
§   Setting hardware/alat maupun software lebih mudah dan sederhana
§  Tidak memerlukan ijin khusus untuk membuatnya
            Di Indonesia masih belum banyak yang memanfaatkan teknologi ini karena koneksi Internet kita yang tidak terlalu baik. Kalaupun kita mau gunakan, harus dipilih software streaming yang tidak menggunakan resource bandwidth yang besar, juga setting encoder kita harus buat sekecil mungkin, misalnya dengan menggunakan 16-24kbps (mono). Sebagai catatan, beberapa server radio internet memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, misalnya Shoutcast server hanya berukuran 136kb.
            Radio Streaming Online Indonesia. Tidak menyangka perkembangan teknologi sudah sangat semakin maju saat ini. Terutama yang berhubungan dengan internet. Dengan internet segala hal bisa dilakukan. Kali ini yang akan saya bahas yang berhubungan dengan multimedia salah satunya yaitu Radio Streaming Online Indonesia yang merupakan perkembangan dari radio lokal kita sendiri. Sebelumnya, mungkin beberapa tahun kemaren kita baru mengenal namanya video streaming yang diperkenalkan oleh situs YouTube dimana saat ini sudah kita ketahui bersama bagaimana besarnya pengaruh situs video streaming seperti YouTube tersebut.
            Kemudian semakin kesini, setelah layanan video streaming diperkenalkan, lalu munculah inovasi yang baru yaitu TV streaming. Dimana kita sudah bisa menonton televisi hanya bermodalkan internet. Melalui internet kita bisa mendapat saluran atau channel siaran TV yang kita ingin tonton.
             Maka dari itu jangan salah kalo akhirnya sudah muncul lagi sebuah inovasi streaming yaitu radio streaming. Disini saya hanya ingin mengenalkan beberapa channel atau salruan Radio Streaming Online Indonesia yang sudah mengudara dan bisa diakses. Dari yang dulunya sebuah channel atau saluran radio hanya bisa dinikmati di daerah yang dekat dengan stasiun pemancarnya, namun kali ini radio lokal online sudah bisa menasional menjangkau semua daerah.


B.     Tugas Kuliah

Tugas 1


            Harley radioshow menggunkan teknologi yang lebih canggih dari pada radio streaming lainnya, namun disayangkan radio ini lebih banyak memutarkan lagu – lagu, menurut saya kurang ramai dan kurang hidup jika tanpa bacot seorang penyiar. Pada saat saya mendengarkan Harley radio show kemudian saya mendengarkan radio streaming lain (ardan) saya mendengar ardan lebih banyak suara penyiar daripada lagu yang diputar, jadi suasananya lebih hidup dan tentunya ada interaksi antar pendengr dengan penyiar.

Tugas pengganti kuliah 30 April 2011


            Perkembangan penyiaran radio di Bandung sangat pesat, bisa dikatakan dalam bersaing meperebutkan iklan, menciptakan program-program yang menarik sehingga menarik khalayak untuk mendengarkan program mereka, menaikan rating dan mendapat sponsor/iklan sebanyak mungkin. Di Bandung banyak sekali radio Swasta yang masih bertahan , namun tidak semua radio tersebut mempunyai kehidupan, melaikan beberapa saja.
             Banyak radio swasta yang sudah menggunakan streaming agar pendengar tetap bisa mendengarkan siaran, seharusnya radio swasta tidak banyak di Bandung suapaya radio bisa tetap mempunyai nyawa. Contohnya seperti di Jakarta yang tidak sebanyak di bandung, karena dengan begitu persaingan semakin ketat dan pemasukan pengiklan semakin sedikit, namun jika dilihat dari tingkatan-tingkatan khususnya untuk Bandung masih dipegang oleh radio yang ber gendre dangdut. 

            Karena jika dilihat radio yang bersegmentasi remaja sangat banyak. Selain menggunakan streaming mereka menciptakan radio berjaringan yang bisa didengar dari luar kota tersebut. Namun kemungkinan besar dunia penyiaran ke depan akan berubah seiring berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi. konvergensi adalah digitalisasi, kerena seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam satuan bit. Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi.
             Dunia penyiaran ke depan akan berubah seiring berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi. Sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat passif sekarang sudah mampu digabungkan dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif. Sistem analog yang sudah lama digunakan akan tergantikan oleh sistem digital, dan implementasinya segera memunculkan fenomena baru. Dalam dunia penyiaran, digitalisasi memungkinkan siaran televisi memiliki layanan program seperti laiknya internet. Cukup dengan satu perangkat, seseorang sudah dapat mengakses dan mendengarkan radio . inilah Prediksi Masa Depana Radio Di ERA KONVERGENSI

Tugas UTS Analisa Tiga Gambar

            Siaran radio dikirimkan pada saat ON AIR melalui SW/AM/FM. Namun yang harus di ingat  yang paling penting adalah sinyal, karena banyaknya pendengar sangat bergantung pada sinyal, tak ada sinyal maka tidak bisa mendengarkan siaran sebuah radio. Oleh karena itu adanya radio internet atau bisa disebut online untuk tetap bisa didengarkan pada saat di luar sebuah kawasan siaran radio tersebut.
             Dengan begitu khalayak tidak akan kabur karena dia masih bisa mendengarkan radio kesayangannya. Jika radio online tidak tersedia ada kemungkinan pendengar akan kabur dan menyetel chanel lain. Untuk itu crew , manager dan owner harus jauh lebih pintar dari pendengar.
            Jika mereka tidak bisa mengatur dan mengendalikan serta mempertahankan pendengar mereka  tentunya iklan juga tidak akan bertahan, secara iklan merupakan sumber pendapatan sebuah radio. Selain itu juga melakukan survey atas apa yang telah kita siarkan kepada pendengar adalah hal yang penting dengan demikan kita bisa menjual program kepada pengiklan.

Tugas sosialisasi


Kehidupan semakin hari semakin modern sehingga budaya tradisional hampir ditinggalkan dan terlupakan, namun ternyata di sebuah sanggar terdapat sekelompok anak yang masih girang dan bersemangt untuk belajar dan mendalami tarian tradional dari pelaran sunda, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.



Tugas Pengganti Kuliah (kuliah terakhir)


Ciri radio online :
§  Dari sisi penerbit, mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun jadwal penerbitan atau siaran: kapan saja dan dimana saja selama dia terhubung ke jaringan Internet maka siaran mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat itu juga. Inilah yang memungkinkan para pendengar untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan terbaru.
§  bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti, pendengar dapat menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas -bahkan sama sekali berbeda.
§  Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks tertentu organisasi tersebut dapat dihilangkan.
§   Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam mengakses internet sehingga komunikan atau audience memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang diinginkan
§  Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam jaringan digital
Sifat Radio online:
§  Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung.
§  Dapat diakses dimna saja selama masih terdapat sinyal internet.
§  Suara yang dihasilkan jernih walaupun jauh dari station radio tersebut.
§  Mendengarkan radio dengan menggunakan komputer, laptop dan smartphone.
§  Pengiklan bisa mengetahui apakah iklan mereka ditayangkan pada program acara tersebut dengan cara mengakses tanpa harus mendengar secara onair.
§  Pengoperasian radio dapat dilakukan personal tanpa harus kerja team.

Unsur Radio online
o   Menampilkan Features yang ingin diakses.
o    Tampilan video pada home radio.
o   Bisa memilih berita, informasi, lagu dan lain-lain sesusai keinginan pendengar
o   Berita, informasi, lagu dll dapat diakses kapan saja dan bisa berulang-ulang.

 Web 1.0 , 2.0 , 3.0


            Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URL).
Secara umum, Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif.Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read.
            Lalu, tak lama kemudian muncullah Web 2.0 yang merupakan revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, juga merupakan suatu percobaan untuk memahami aturan untuk mencapai keberhasilan platform baru.Sifat Web 2.0 adalah Read-Write.
            Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas online besar yang menghapuskan sifat-sifat individu.
            Website – website yang digolongkan ke dalam kategori web 2.0 memfasilitasi pengguna internet biasa untuk menuliskan konten mereka sendiri: Website sharing foto seperti flickr, blog service seperti wordpress.com, blogger.com, video sharing seperti YouTube, dll. Komunikasi pun terjadi secara dua arah, dimana pengunjung web juga bisa memberikan informasi.
Yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya.Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan.Kemampuan web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, voice dapat dilakukan layaknya aplikasi desktop.
            Selanjutnya adalah Web 3.0, jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet ada yang namanya Web 3.0.
            Konsep ini dapat diandaikan sebuah website sebagai sebuah intelektualitas buatan (Artificial Intelegence).Aplikasi – aplikasi online dalam website dapat saling berinteraksi, kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya web service.
            Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia TI dengan dunia telekomunikasi. Dunia web dan telco berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pengguna. Penggunaan perangkat TI dan telekomunikasi nantinya sudah seperti sama saja tidak ada bedanya. Saat ini saja pertanda seperti itu sudah mulai bisa kita rasakan walaupun masih belum sempurna. Kita bisa menonton tivi di ponsel atau komputer, bisa mengakses internet di ponsel, bisa melakukan SMS dan telepon dari komputer. Ya karena konvergensi terhadap berbagai perangkat seperti hukum alam yang tidak bisa dielakkan. Semua mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.
            Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.
            Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D.
            Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik nafas penjang. Namun karena Web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi akan semakin murah nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas.


Tugas Pengganti Kuliah, 09 April 2011 7 Key Features dan Fungsinya


1.      Dynamics live streaming, merupakan fitur yang mendukung operasi penyiaran radio  secara dinamis via website radio.
2.      Systemic podcast streaming, fitur ini memudahkan pendengar memilih hasil produksi seni siaran yang tersedia. Hasil produksi itu bisa dilihat dan didengar secara on demand.
3.      Multi request integration, fitur ini memudahkan proses interaksi dengan pendengar dengan simple tanpa repot-repot harus membuka satu persatu masing-masing aplikasi web maupun sms. Karena multi request integration terangkum hanya dalam satu halaman web secara praktis.
4.      Stay tune social marketing, fitur yangberfungsi untuk melakukan promosi hasil produksi siaran radio kepada pendengar dengan cara mengunggah atau mempublish di facebook dll. Kemudian siaran bisa didengarkan secara langsung.
5.      Listeners Monitoring fitur ini digunakan untuk mengamati jumlah pendengar dalam jangka waktu tertentu.
6.      Vidio Show , berfungsi untuk melihat/menampilkan konten video.
7.       Radio business , fitur ini memungkinkan pendengar bisa mengakses konten premium . selain itu fitur ini juga menjadikan pemasang iklan lokal dengan mudah dapat menawarkan produkn melalui portal radio yang disertai teks, gambar, suara, animasi maupun video yang lebih kreatif.


Daftar Pustaka